Monday, October 13, 2008

Renungan di Masa Krisis

Di saat krisis global melanda, rasa-rasanya menjadi aneh jika kita saling menyalahkan. Bisa jadi malah kita sendiri yang jadi biang terjadinya krisis kali ini, dan peristiwa di Amrik hanyalah pemicunya ...kok bisa? Begini, ayo kita
instropeksi :

Mungkin memang anda merasa gaji kurang untuk mencukupi Atau mungkin tetap merasa kurang, meski penghasilan sudah sangat banyak.. tapi karena kebutuhan hidup anda menjadi sangat banyak karena kurang puas pada apa yang telah anda miliki.. atau kurang puas terhadap semua apa yang telah anda nikmati... Meskipun sebenarnya... apa yang telah anda miliki... apa yang telah anda nikmati.. itu tidak dimiliki dan tidak dapat dirasakan oleh sebagian besar masyarakat kita...

Itu adalah hal yang wajar, karena dunia yang kacau ini telah banyak merubah mentalitas kita... dari mentalitas manusia menjadi mentalitas setengah manusia
kita ingin merasa lebih... bukan karena ingin menolong yang kurang...
tapi ingin pamer atau ingin orang lain tahu bahwa kita bisa menikmati apa yang tidak bisa dinikmati oleh orang lain
Tapi mungkin yang patut jadi anda jadikan bahan perenungan...

entah apa yang akan terjadi jika tubuh kita, tubuh anak kita, tubuh keluarga kita... diisi dengan barang atau hasil yang tidak benar...

entah apa yang akan terjadi jika anda mengambil hak orang lain... dengan cara yang tidak benar...

sebagai perumpamaan yang ringan saja... misal anda berhutang, padahal anda mampu membayar, tapi tidak anda lakukan karena motif ingin merasakan lebih dari
orang lain... atau anda kuatir berkurang sedikit saja kenikmatan yang anda peroleh berkurang...apa jadinya jika anda mati dan diatas kuburan anda... orang
yang anda ambil haknya dengan cara sewenang2 itu berdoa diatas kuburan anda....
bukan mendoakan anda agar tenang, tapi menagih hak mereka yang anda ambil....
keturunan mereka... selalu berdoa menagih hak mereka yang telah anda rampas...
apalagi jika karena hak mereka itu anda ambil dan mengakibatkan  mereka terpuruk dan teraniaya.... dan kewenangan  yang anda miliki... dengan halus maupun dengan paksa karena kekuasaan yang anda miliki...

anda memeras orang dengan kewenangan yang anda miliki dan jika mereka tidak mau anda peras... anda telah merubah jalan hidup orang.... apalagi jika yang anda lakukan itu berpengaruh pada kehidupan orang banyak... sehingga pembangunan bangsa ini menjadi terpuruk karena kelakukan anda yang dengan kewenangan bisa menggiring orang
sehingga orang itu bisa dihukum jika tidak memenuhi keinginan anda....

bukankah akan semakin banyak orang mengutuk anda...
keturunan orang yang anda perlakukan semena2 tentulah tidak luput akan juga mengutuk anda...

Jika anda ber Tuhan... atau percaya agama... tentu bisa membayangkan... meski kita tahu bahwa setiap hari keagamaan... Masjid penuh... gereja penuh.... kelenteng penuh... vihara penuh.. pura penuh... pokoknya semua tempat ibadah penuh...
Tapi karena waktu itu saatnya berdoa atau yang kata orang saatnya jalankan kewajiban beragama, berkepercayaan... setelah itu... pemerasan jalan terus...
menipu orang jalan terus... mencuri jalan terus.... ambil hak orang dengan jalan tidak benar jalan terus.... menindas orang jalan terus... bikin negara dan anak keturunan kita sendiri tidak punya masa depan... jalan terus...

Tapi mungkin ini ada hasil penelitian dari seorang profesor Jepang, dan bukunya sudah bisa anda cari di toko buku

ada dua toples bekas makanan:
Yang satu tiap hari di beri ucapan kata2 yang baik
Yang lain tiap hari diberi ucapan kata2 yang buruk

hasilnya:
Yang satu tidak menjadi cepat busuk, bahkan ada wangi seperti bau ragi makanan
Yang lain cepat menjadi busuk, dan muncul kotoran kehitaman dan baunya sangat tidak enak...

bisa anda bayangkan jika kata2 itu ditujukan pada orang sekitar kita, keluarga kita

lalu apalagi jika itu diungkapkan oleh orang2 yang teraniaya karena perbuatan anda.... baik saat hidup ataupun saat anda sudah mati....

Belum lagi urusan dengan Tuhan....

Maka marilah kita berusaha dan berdoa... semoga hari esok masih ada yang baik bagi kita, anak keturunan kita... negeri kita.... karena kita mulai saat ini... akan selalu berbuat yang lebih baik bagi diri kita.. bagi lingkungan kita..
bagi negeri kita....




Saktiono Wahyujati

( ide penulisan dari beberapa tulisan Butet Kertarajasa
dalam aktifitasnya sebagai Budayawan )

No comments: